Jangan biarkan keris pusaka ini terhunus dengan sendirinya....
Sunday, August 21, 2011
Mereka Berebut Baju Seharga Rp 2.000
KOMPAS.com- Di Jakarta, bisa jadi negeri kita tampak kaya, karena orang-orang antre mengular ratusan meter untuk membeli Galaxy Tab terbaru, sepatu merek Amerika Crocs yang setelah didiskon 30 persen pun harganya masih ratusan ribu, atau menunggu berminggu-minggu untuk membeli mobil terbaru. Seolah-olah daya beli demikian tingginya, sehingga barang dengan harga ratusan ribu atau jutaan pun harus diantre.
Yang terjadi di Malang, Jawa Timur, ini jauh dari itu. Di sana, ibu-ibu rumahtangga rela berjubel berdesak-desakan saat digelar pasar murah, Jumat (19/8/2011) lalu. Mau tahu apa yang mereka antre? Salah satunya baju seharga Rp 2.000 per potong!
Ny Supangat (60), Ketua Bidang Ekonomi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Pemerintah Kota Malang menjelaskan, barang yang disediakan sebenarnya cukup banyak, belasa kardus. Akan tetapi karena peminatnya banyak, maka dalam waktu singkat baju-baju itu ludes terjual.
Bagaima bisa menjual baju dengan harga sangat murah? Supangat menjelaskan kiatnya. Para aktivis PKK, yang menurutnya berada di 42 unit kegiatan di seluruh Kota Malang, mengumpulkan baju-baju bekas layak pakai dari rumah masing-masing. Baju-baju bekas ini dikumpulkan lalu dijual di pasar murah untuk umum.
Karena banyaknya peminat, petugas Satuan Polisi Pamong Praja harus mengamankan jalannya penjualan baju, sementara ibu-ibu pembeli sibuk memilah-milih. Kantor Bank Indonesia Malang yang turut berpartisipasi dalam acara pasar murah menyambut Ramadhan dan Lebaran ini menjelaskan, kegiatan Pasar Murah bekerjsama dengan sejumlah pihak, termasuk dengan Pabrik Gula Kebonagung, Gabungan Kelompok Tani Mitra Arjuna, PT Textiel Kasri dan Minatex, untuk menjual gula, sayur dan tekstil dengan harga murah.
Beras yang dijual dalam pasar murah ini, disediakan sebanyak sebanyak 1,5 ton seharga Rp 6.600 per kg, dan 0,5 ton seharga Rp 7.500, kata Kepala BI Malang Totok Hermiyanto.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment